Nonton The New Yorker at 100 2025

Nonton The New Yorker at 100 2025 ngajak kita masuk ke dunia majalah yang udah jadi ikon budaya Amerika selama satu abad. Film dokumenter ini kerasa kayak buka kotak kenangan raksasa yang isinya perjalanan panjang sebuah majalah yang konsisten mempertahankan kualitas, gaya penulisan tajam, dan karakter humor yang khas. Lewat arahan Marshall Curry, kita diajak ngikutin gimana The New Yorker berkembang dari majalah kecil yang simpel jadi salah satu simbol jurnalisme paling dihormati. Dan serunya, semua ini diceritain lewat arsip langka, proses kreatif di belakang layar, dan obrolan hangat bareng para editor dan penulis legendaris.

Perjalanannya bukan cuma soal artikel berbobot atau fiksi yang membekas, tapi juga tentang gimana mereka bertahan di dunia media yang makin berat, apalagi ketika zaman digital terus nabrak industri cetak. Dokumenter ini ngebahas semuanya dengan gaya yang elegan tapi tetap gampang diikuti, jadi penonton yang bukan pembaca setia The New Yorker pun tetap bisa nikmatin cerita besarnya. Ada momen dimana bentuk kartun ikonik mereka dibahas secara mendalam, dan bagian ini lumayan ngasih gambaran kalau humor “khas New Yorker” itu lahir dari proses kreatif panjang yang nggak cuma lucu, tapi juga penuh makna.

Di tengah perjalanan film, kita juga bakal inget vibe film dokumenter lain kayak Page One: Inside the New York Times 2011 yang sama sama ngebedah dunia media dari dalam, atau The Post 2017 yang ngasih nuansa perjuangan jurnalisme sebagai garda depan kebenaran. Buat yang suka dokumenter sejarah budaya, Abstract: The Art of Design 2017 juga terasa nyambung karena sama sama nunjukin sisi kreatif yang jarang tersentuh publik.

Kekuatan terbesar dari The New Yorker at 100 adalah kemampuannya nyeritain masa lalu tanpa keliatan tua. Cara mereka ngerangkai arsip, wawancara dan cerita sejarah jadi satu alur bikin filmnya berasa ngalir, hangat, dan sekaligus membuka mata. Apalagi pas bagian yang nunjukin tantangan majalah di era media cepat, kelihatan banget kalau perjalanan seratus tahun ini bukan cuma tentang bertahan, tapi juga beradaptasi dan tetap jadi relevan tanpa kehilangan jati diri. Cocok banget buat kamu yang suka dokumenter dengan rasa elegan, sejarah panjang, dan proses kreatif yang hidup.